Register and get $ 10,000 on a demo account for learning to trade Register

Anjing penjaga pantai sebagai penolong manusia dari gangguan roh jahat

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Anjing penjaga pantai sebagai penolong manusia dari gangguan roh jahat

Kisah kisah perjalanan

Siang itu Mardi dan Waluyo hendak merencanakan memancing ikan di hari itu, dimana lokasi spot nya berada di pantai batu karang pesisir Jawa.


Waktu malam pun tiba, tepatnya Pukul 19,35 mereka berdua, Mardi dan Waluyo berboncengan dengan mengendarai sepeda motor menuju lokasi.


Pukul 21.23 wib, mereka pun  hampir sampai mendekati area daerah pantai, namun jalanan disitu areanya merupakan hutan yang jarang dilalui kendaraan lain, lalu pada suatu ketika dalam perjalanan mereka memasuki pantai, mereka pun disambut suara lolongan Anjing-anjing liar yang saling bersahutan di tengah hutan, mungkin mengira anjing-anjing itu pertanda bahwa ada manusia disekitar mereka.


Kejadian aneh pun muncul, tiba-tiba mereka dihadapkan bertemu dengan sosok roh bola api, bola api itu pun berputar-putar terbang di depan Mardi dan Waluyo, yang masih berjarak kurang 10 meter di jalanan yang mereka lalui.


konon ini merupakan hal wajar bagi warga sekitar temui dan cerita menyebutkan mereka harus berhenti bila tidak ingin terjadi apa-apa, berbeda cerita jika hal ini dialami orang yang belum pernah bertemu seperti ini mungkin orang awam akan panik, lalu pun kemudian pada akhirnya Mardi dan Waluyo pun menghentikan kendaraan motornya sembari menunggu bola api itu pergi.


Tidak berselang beberapa lama bola api itu hilang sendiri, lalu setelah dirasa keadaan sekitar aman, mereka pun melanjutkan perjalanannya lagi menuju spot memancing.


Sesampainya di lokasi pantai malam itu, ombak pantai pun tampaknya sedang pasang dan angin berhembus kencang disertai badai yang tiba-tiba muncul, dengan demikian pun peralatan memancing yang sudah disiapkan mereka kemas kembali. Dan dikarenakan perubahan cuaca begitu cepat, dengan demikian Mardi dan Waluyo pun memutuskan menunggu cuaca malam itu hingga menunggu dengan harap kembali reda, sembari menunggu, disitu  mereka memanfaatkan sebuah gubuk yang berlokasi di pinggir pantai untuk tempat berteduh.


Yang dikarenakan cuaca semakin memburuk dan hujan yang tidak kunjung reda, malam itu pun  mereka memutuskan tiduran sejenak berteduh di gubuk itu, dengan berbekal selimut dan sarung di dinginnya cuaca ekstrim malam itu.


Pukul 00,05 dini hari, hujan pun  mulai tampak reda, Mardi yang terjaga pun segera membangunkan tidur Waluyo untuk memberitahukan bahwa hujan sudah berhenti.


Namun karena Waluyo masih  mengantuk berat, Waluyo pun  melanjutkan tidurnya lagi, di gubuk tersebut,"Waluyo pun bilang; akan menyusulnya nanti".


Mardi pun yang mendengar perkataan Waluyo, langsung mulai bergegas sendirian membawa peralatan pancingnya menuju spot tebing karang sekitar.


Pukul 02.30 dinihari, Mardi yang sudah memancing sendirian di spot itu, sudah mendapatkan hasil beberapa tangkapan ikan, namun Mardi berfikir "kenapa Waluyo tidak kunjung datang menghampirinya?,


Lalu Mardi pun mendengar ada suara anjing-anjing yang saling bersahutan di sebuah gubuk Waluyo tidur. lantas Mardi pun curiga takut ada hal apa-apa terjadi kepada Waluyo, dengan pikiran curiga Mardi pun mempercepat langkahnya menghampiri Waluyo yang ada di gubuk tadi.


Setelah Mardi sampai mendekati gubuk itu, Mardi pun melihat temannya si Waluyo sudah di hisap darahnya dan raganya oleh roh bola api terbang itu.


Namun beruntung Waluyo nyawanya kedapatan bisa selamat, berkat Anjing-anjing pantai yang terus-menerus melolong kepada roh bola api itu, bola api itu pun pergi, terlihat kabur di kejar-kejar oleh kawanan anjing liar dan memasuki hutan.


Mardi yang melihatnya langsung cepat-cepat menyelamatkan Waluyo, dan beruntungnya Waluyo masih bisa bernafas, akan tetapi keadaannya sungguh ironis, Waluyo hampir lemas kehabisan darah, karena badan Waluyo sudah bersimbah darah dan tubuhnya pun gemetaran menggigil kedinginan.


Dan Mardi pun langsung bergegas  memapah Waluyo yang penuh darah ke rumah warga terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama, lalu kemudian Waluyo pun nyawanya beruntung masih bisa di selamatkan berkat warga yang membantu Waluyo dilarikan ke UGD terdekat.


Baca lainnya; Kisah kisah perjalanan

Posting Komentar